Skripsi
Karakteristik cerita fantasi anak Indonesia periode 2000-2010 / Durratun Nafisah
Abstrak
Kata Kunci karakteristik cerita fantasi anak cerita fantasi anak Indonesia Cerita fantasi merupakan salah satu ragam sastra anak. Cerita fantasi anak memanfaatkan unsur imajinasi dan fantasi yang diolah sedemikian rupa sehingga membuat cerita anak lebih menarik. Cerita fantasi anak tidak hanya menyajikan cerita yang menghibur saja akan tetapi juga dapat membantu merangsang imajinasi anak. Anak juga akan memeroleh pengetahuan dan pengalaman baru. Pengalaman dan pengetahuan itu akan bertambah setelah anak-anak membaca jenis-jenis fantasi anak yang berbeda salah satunya adalah cerita fantasi anak berbasis cerita rakyat yang berbentuk dongeng. Cerita fantasi anak berbasis cerita rakyat berbentuk dongeng ini masih menampilkan pola-pola naratif cerita rakyat. Misalnya adanya motif ganjaran bagi tokoh berkarakter baik dan hukuman bagi yang jahat serta pemakaian kata-kata pembuka dan penutup yang konvensional. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karaktersitik cerita fantasi anak Indonesia periode 2000 2010. Karakteristik cerita fantasi anak Indonesia dibatasi pada unsur intrinsik yaitu alur tokoh dan penokohan latar sudut pandang tema amanat dan gaya bercerita. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data penelitian ini adalah data verbal berupa narasi dialog dan monolog tokoh dalam cerita fantasi anak berbasis cerita rakyat. Sumber data penelitian ini adalah cerita fantasi anak Indonesia berbasis cerita rakyat berbentuk dongeng dalam majalah Bobo dan Mentari periode 2000 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Instrumen utama penelitian adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan instrumen pendukung berupa tabel pengolah data. Kegiatan analisis data dimulai dengan peneliti membaca dengan cermat cerita fantasi anak berbasis cerita rakyat berbentuk dongeng dalam majalah Bobo dan Mentari periode 2000 2010 peneliti menganalisis (1) alur cerita meliputi tahapan dan jenis alur (2) tokoh dan penokohan (3) sudut pandang (4) latar meliputi latar tempat dan waktu (5) ide-ide pokok tiap tahapan alur untuk menyimpulkan tema dan amanat dan (6) gaya bercerita dan peneliti mengidentifikasi karakteristik cerita fantasi anak Indonesia periode 2000 2010. Pengecekan keabsahan temuan pada penelitian dilakukan dengan membaca hasil penelitian secara berulang-ulang sampai mencapai titik jenuh. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh tujuh simpulan sejalan dengan rumusan masalah yang meliputi tahapan dan jenis alur tokoh dan penokohan latar tempat dan waktu sudut pandang tema amanat dan gaya bercerita sebagai berikut. ii Tahapan alur yang digunakan adalah tahapan alur konvensional dengan pola eksposisi dilanjutkan ke tahap konflik kemudian klimaks lalu revelasi dan berakhir pada penyelesaian. Jenis alur yang digunakan adalah alur maju/linier. Wujud tokoh yang digunakan dalam dongeng adalah manusia binatang dan peri. Penokohan dalam cerita fantasi anak Indonesia menggunakan teknik analitik dan dramatik secara bersama-sama. Berdasarkan penokohan yang digunakan pengarang dapat diketahui bahwa watak tokoh ada yang berkembang dan ada yang tidak berkembang. Latar tempat yang digunakan dalam cerita fantasi anak Indonesia adalah rumah istana taman dan hutan. Latar waktu yang digunakan adalah pagi hari siang hari sore hari malam hari dan suatu hari. Keempat sudut pandang. Sudut pandang yang cenderung digunakan dalam cerita fantasi anak Indonesia adalah sudut pandang orang ketiga mahatahu. Pengarang bebas bercerita dari satu tokoh ke tokoh yang lain Tema yang digunakan dalam cerita fantasi anak Indonesia ada empat macam. Pertama berbuat tidak baik kepada orang lain akan mendatangkan kerugian pada diri sendiri. Kedua orang yang berbuat baik kepada orang lain akan mendapatkan kebaikan pula. Ketiga orang yang tidak pandai mensyukuri apa yang dimiliki akan mudah tergoda dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Keempat orang yang sabar dan berusaha dalam melakukan suatu pekerjaan pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal. Amanat yang digunakan dalam cerita fantasi anak Indonesia ada empat macam. Pertama kita tidak boleh berbuat usil pada orang lain karena dapat merugikan diri sendiri. Berbuat usil pada orang lain adalah perbuatan yang tidak terpuji. Kedua kita harus saling tolong menolong. Ketiga kita tidak boleh mudah tergoda oleh kemewahan orang lain. Apa yang kita miliki adalah yang terbaik. Keempat kita harus berusaha dan sabar dalam mengerjakan suatu hal. Gaya bercerita yang digunakan adalah narasi dan dialog. Narasi dan dialog dalam cerita fantasi anak sering digunakan secara bersama-sama. Narasi dan dialog dalam cerita mampu saling mendukung sehingga dapat menampilkan peristiwa suasana maupun watak tokoh dengan baik. Dari simpulan hasil penelitian dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama peneliti lanjutan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau dasar untuk melakukan penelitian lanjutan tentang sastra anak khususnya yang berkaitan dengan cerita fantasi anak. Kedua guru Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan baru bagi guru Sekolah Dasar tentang sastra anak khususnya cerita fantasi anak. Penelitian ini juga dapat dijadikan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan cerita fantasi anak sebagai bahan apresiasi cerita prosa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar sehingga guru dapat membantu mengembangkan keterampilan siswa diantaranya membantu mengembangkan daya imajinasi anak.
Tidak tersedia versi lain