Tesis
Hubungan antara religiusitas, optimisme, dukungan sosial dan psychological well-being peserta didik di MAN se-kota Malang / Muhammad Farid Ilhamuddin
Abstrak
ABSTRAK Ilhamuddin M Farid. 2016. Hubungan antara Religiusitas Optimisme Dukungan Sosial dan Psychological well-being Peserta Didik di MAN Se-Kota Malang. Tesis Bimbingan dan Konseling Pascasarjana Universitas Negeri Malang.Pembimbing (I) Dr. Muslihati S.Ag. M.Pd. (II) Dr. Dany M. Handarini MA. Kata kunci religiusitas optimisme dukungan sosial psychological well-being. Psychological well-being adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesehatan psikologis peserta didik berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologi positif. Faktor-faktor yang mempengaruhi psychological well-being harus diperhatikan agar terwujudnya psychological well-being yang baik. Faktor religiusitas optimismedan dukungan sosialdianggap penting untuk diteliti. Bagiandalamsistempendidikan yang jugapentingdalammemperhatikanterpenuhinyapsychological well-being pesertadidikadalahBimbingandanKonseling. Psychological well-being dirasa perlu untuk diterapkan pada usia-usia perkembangan yang sesuai maka dalam hal ini akan berfokus kepada peserta didik di MAN se-Kota Malang.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas optimisme dukungan sosialdan psychological well-being yang ada pada peserta didik MAN se-Kota Malang. Penelitian ini adalah penelitian korelasi karena bertujuan menjelaskan tingkat hubungan variabel independent terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis regresi berganda. Variabel independen dalam penelitian ini adalah religiusitas optimismedandukungan sosial sedangkan variabel dependennya adalah psychological well being. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variabel religiusitas optimisme dan dukungan sosial terhadap variabel psychological well-being dapat diketahui melalui koefisien determinasinya (adj R2) yaitu sebesar 0.543 (54.3%). Hal ini berarti keragaman variabel psychological well-being dapat dijelaskan oleh variabel religiusitas optimisme dan dukungan sosial sebesar 54.3% atau dengan kata lain kontribusi variabel religiusitas optimisme dan dukungan sosial terhadap variabel psychological well-being sebesar 54.3% sedangkan sisanya sebesar 45.7% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan secara simultan (bersama-sama) variabel religiusitas optimisme dan dukungan sosial terhadap varabel psychological well-being.Saran bagi peneliti-peneliti selanjutnya untuk mengungkap faktor-faktor tersebut pada jenjang pendidikan yang lain. Saran bagi konselor untuk memperhatikan dan meningkatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan psychological well-being terutama religiusitas optimisme dan dukungan sosial. Saran bagi guru agama untuk lebih memperhatikan faktor religiusitas demi tercapainya psychological well-being peserta didik. Untuk guru bidang studi lain agar memperhatikan faktor optimismedan dukungan sosialdemi meningkatkan psychological well-being peserta didik.