Skripsi
Nilai-nilai kearifan lokal tradisi suran di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang / Valencia Tamara Wiediharto
Abstrak
viii RINGKASAN Wiediharto Valencia Tamara. 2019. Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Suran di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. I Nyoman Ruja S.U. (II) Agus Purnomo M.Pd. Kata Kunci Nilai Kearifan Lokal Tradisi Suran Kehidupan masyarakat di Indonesia diwarnai dengan beberapa wujud kebudayaan yang dihasilkan masyarakat. Wujud dari kebudayaan tersebut biasanya berupa tradisi yang salah satunya terletak di Desa Wonosari yaitu Tradisi Suran. Tradisi Suran di Desa Wonosari unik dan berbeda dengan daerah-daerah lain. Perayaan Suran berbeda dikarenakan terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat Desa Wonosari sehingga menjadi lebih baik dalam menjalin hubungan dengan Tuhan YME sesama maupun dengan alam sekitar. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius nilai estetika nilai gotong royong nilai moral dan nilai toleransi. Berdasarkan pemaparan di atas maka fokus dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana sejarah Tradisi Suran di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang (2) Bagaimana proses pelaksanaan Tradisi Suran di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang (3) Bagaimana bentuk perwujudan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung pada Tradisi Suran di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif (descriptive research). Penelitan kualitatif menempatkan peneliti sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Penelitian dilakukan di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan pendukung dan informan kunci. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan model interaktif Miles Huberman. Tahap penelitian yang dilakukan yaitu tahap pra lapangan pekerjaan lapangan dan pelaporan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yaitu (1) Sejarah Tradisi Suran di Desa Wonosari dilatarbelakangi kedatangan Eyang Djoego dan R.M Iman Soedjono yang membabat hutan di lereng Gunung Kawi. (2) Proses pelaksanaan Tradisi Suran meliputi tahap persiapan tahap pelaksanaan dan tahap penutupan. (3) Bentuk nilai-nilai kearifan lokal Tradisi Suran diantaranya (a) nilai religi tercermin saat doa bersama (b) nilai estetika tercermin pada ragam bentuk dan hias tampilan arak-arakan (c) nilai gotong royong tercermin pada sikap saling bahu membahu masyarakat mulai tahap persiapan hingga penutupan (d) nilai moral tercermin pada sikap sesepuh Desa Wonosari sebagai teladan baik bagi generasi muda (e) nilai toleransi tercermin saat masyarakat dari berbagai latar berbeda berkumpul. Masyarakat Desa Wonosari harus melestarikan Tradisi Suran sebagai warisan peninggalan nenek moyang. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan perspektif yang berbeda misalnya mengenai pelaku dari Tradisi Suran.