Skripsi
Kepemimpinan peserta didik dalam kegiatan community service di SMA Negeri 10 Malang / Aisyah Rahmawisita
Abstrak
ABSTRAK Rahmawisita Aisyah. 2017. Kepemimpinan Peserta Didik dalam Kegiatan Community Service di SMA Negeri 10 Malang. Skripsi. Program Studi Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. H. Imron Arifin M.Pd. (2) Wildan Zulkarnain SPd M.Pd. Kata kunci kepemimpinan peserta didik community service Kepemimpinan peserta didik merupakan suatu sarana dalam rangka menumbuhkembangkan potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh peserta didik. Potensi kepemimpinan peserta didik perlu ditumbuhkan sejak dini. Peserta didik dipersiapkan dan dibekali nilai-nilai kepemimpinan agar kelak dapat menjadi pemimpin yang bertanggungjawab di masa depan. Untuk itu sekolah layak memiliki program-program yang dapat menjadi wahana peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam hal kepemimpinan. Program tersebut dapat berwujud sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan peserta didik di luar jam kelas yang berfungsi untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan peserta didik. Selaras dengan hal tersebut Community Service merupakan salah satu program yang efektif dalam melatih dan meningkatkan kemampuan kepemimpinan peserta didik. Tak hanya itu saja kegiatan Community Service ini juga dapat meningkatkan jiwa sosial dan kepedulian peserta didik terhadap masyarakat. Hal ini dapat bermanfaat terutama saat menjadi seorang pemimpin yang sudah seharusnya peduli dengan rakyat dan masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif guna mendiskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi utamanya dalam kegiatan Community Service. Latar penelitian ini adalah SMA Negeri 10 Malang selaku penyelenggara program Community Service tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara observasi dan studi dokumentasi. Adapun fokus utama penelitian ini terdiri dari nilai-nilai kepemimpinan peserta didik interaksi kepemimpinan peserta didik serta pola kepemimpinan peserta didik dalam kegiatan Community Service. Community Service merupakan salah satu dari keempat program unggulan yang dimiliki oleh SMA Negeri 10 Malang di mana peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang bersifat pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan tidak hanya bersifat jasa dan materi namun juga seperti pengetahuan pengalaman dan hal-hal yang telah diterima oleh peserta didik di sekolah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama nilai-nilai kepemimpinan peserta didik dalam kegiatan Community Service antara lain yaitu bertanggungjawab keberanian tegas dan percaya diri disiplin komitmen waktu peka terhadap situasi dan lingkungan toleransi ramah dan saling menghargai serta keikhlasan dan kejujuran. Keseluruhan nilai-nilai kepemimpinan tersebut membentuk suatu integritas kepemimpinan dalam diri peserta didik. Kedua interaksi kepemimpinan peserta didik dalam kegiatan Community Service ini terdiri dari interaksi dengan lingkungan internal dan interaksi dengan lingkungan eksternal. Interaksi di lingkungan internal adalah interaksi yang dilakukan oleh peserta didik dengan seluruh anggota Community Service dan semua warga sekolah dalam aktivitas kepemimpinan mereka. Sedangkan interaksi kepemimpinan yang dilakukan dalam lingkungan eksternal adalah interaksi yang dilakukan dengan pihak unit Community Service dan dengan masyarakat sekitar. Adapun interaksi yang dilakukan terdiri dari interaksi secara langsung (tatap muka) dan interaksi secara tidak langsung (melalui media). Ketiga pada kegiatan Community Service ini pola kepemimpinan peserta didik yang dilakukan adalah pola demokratif partisipatif tinggi tugas dan tinggi perhatian. Mereka sangat menjunjung tinggi kerjasama tim. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada kepala SMA Negeri 10 Malang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan serta koordinator ekstrakurikuler di SMA Negeri 10 Malang agar mempertahankan meningkatkan dan mengembangkan program Community Service tidak hanya di unit-unit sekolah saja melainkan juga di lembaga-lembaga sosial masyarakat lainnya. Adapun hal-hal yang perlu dikembangkan baik dari segi kegiatan sistem penilaian maupun kelengkapan administrasi. Selain itu saran juga diberikan kepada ketua Community Service Agent (CSA) agar meningkatkan kelengkapan administrasi pengorganisasian Community Service dan lebih mengajak para anggotanya untuk berinovasi dalam membuat program kerja yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tidak tersedia versi lain